Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Trenggalek, Ucik
Lukita Sari (37th), dilaporkan sebagai orang hilang ke Konsulat Republik
Jenderal Indonesia di Hong Kong (KJRI HK) oleh Hotline Travel Service LTD,
Senin (25/3/2019).
Menurut kronologi kejadian yang dilaporkan ke KJRI HK, Ucik yang bekerja di
daerah Chai Wan, hilang sekitar jam 11 pagi (24/3). Dia memisahkan diri dari
rombongan tur setelah sesi foto di Splendid China Shenzhen.
“Setelah sesi foto-foto, semua diminta kembali ke bus untuk melanjutkan
perjalanan. Pada saat itulah pemandu baru mengetahui kalau peserta tur kurang
satu,” kata Yani dari Family Maid
kepada Migran Pos, Senin (25/3/2019).
Lebih lanjut Yani mengatakan pihaknya menyesalkan apa yang terjadi dan
menyayangkan kenapa masih ada PMI yang tergiur iming-iming bekerja di China
hingga nekat kabur dan membahayakan dirinya sendiri.
“Setelah hilangnya Yayah pada 10 Maret, tanggal 17 Maret agen travel kami
masih melaksanakan tur sesuai jadwal, alhamdulillah lancar dan tidak ada
masalah. Tapi tanggal 24 kemarin meski pemandu tur sudah ditambah, ternyata
kami kecolongan lagi,” tutur Yani, Senin (25/3/2019).
Menurut Yani, PMI yang kabur ke China saat sedang mengikuti tur yang mereka
selenggarakan – Gustiningtyas Widya Wardani (24/6/2018), Yayah Sunaryah (10/3)
dan Ucik Lukita Sari (24/3) – ketiganya memiliki kesamaan ciri yakni masih
belum genap setahun bekerja di Hong Kong dan sosoknya tergolong masih lugu.
“Sepertinya memang yang diincar untuk dijadikan korban oleh para penipu
itu mereka yang masih baru bekerja di Hong Kong dan masih lugu sehingga mudah
dirayu,” kata Yani, Senin (25/3/2019).
Selain itu menurut Yani, dilihat dari titik menghilang ketiganya yang
berbeda-beda, diduga sebelum berangkat mengikuti tur, mereka sudah diatur dan
dipandu oleh penipunya terlebih dulu. Terutama soal kapan dan di mana mereka
mesti memisahkan diri dari rombongan tur.
Selain melapor ke KJRI HK, Hotline Travel Service LTD dan Familymaid Employment
Services Limited sebagai penyelenggara tur juga telah melaporkan perihal
kehilangan Ucik kepada polisi dan Imigrasi Hong Kong.
Ketika dihubungi Migran Pos, KJRI HK membenarkan adanya laporan kehilangan tersebut.
“Pihak tur telah membuat laporan kehilangan ke Polisi Shenzhen. KJRI Guangzhou sudah diberitahu, mereka sudah koordinasi dengan PSB (Public Security Bureau) Shenzhen,” kata Erwin M. Akbar, Konsul Konsuler KJRI HK kepada Migran Pos, Selasa (26/3/2019)